Pages

Lirik "Andai Aku Jadi Gayus" Cekidot!



Andai Aku Jadi Gayus- Bone Paputungan

11 maret diriku masuk penjara
Awal ku menjalani proses masa tahanan
Hidup di penjara sangat berat ku rasakan
Badanku kurus karena beban pikiran

Kita orang yang lemah tak punya daya apa-apa
Tak bisa berbuat banyak seperti para koruptor

Andai ku gayus tambunan yang bisa pergi ke bali
Semua keinginannya pasti bisa terpenuhi
Lucunya di negeri ini hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah pasrah akan keadaan

7 oktober ku bebas dari penjara
Menghirup udara segar, lepaskan penderitaan
Wahai saudara dan para sahabatku
Lakukan yang terbaik, jangan engkau salah arah

Andai ku gayus tambunan yang bisa pergi ke bali
Semua keinginannya pasti bisa terpenuhi
lyricsalls.blogspot.com
Lucunya di negeri ini hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah pasrah akan keadaan

Biarlah semua menjadi kenangan
Kenangan yang pahit dalam hidup ini

Andai ku gayus tambunan yang bisa pergi ke bali
Semua keinginannya pasti bisa terpenuhi
Lucunya di negeri ini hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah pasrah akan keadaan

Andai ku gayus tambunan yang bisa pergi ke bali
Semua keinginannya pasti bisa terpenuhi
Lucunya di negeri ini hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah pasrah akan keadaan



Presiden Curhat Soal Gaji Tak Kunjung Naik! SBY Gitu Loh....

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono curhat soal gajinya yang tak naik-naik selama tujuh tahun berkuasa. Namun menurut majalah bergengsi asal Inggris, The Economist, gaji presiden di Indonesia adalah gaji dengan kesenjangan tertinggi ketiga dari 22 negara yang disurvei tahun lalu.

The Economist menyurvei soal gaji presiden atau perdana menteri yang dibandingkan dengan pendapatan per kapita masing-masing negara.  Data tersebut secara tak langsung mencerminkan bagaimana kesederhanaan seorang kepala negara dan sekaligus kesenjangan pendapatan presiden dengan rakyatnya.

Berdasar urutan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduduki ranking ketiga yang kesenjangan antara gaji dia dengan pendapaan per kapita masyarakat.

Gaji per tahun yang diterima Presiden SBY mencapai 124.171 dolar per tahun. Menurut catatan majalah itu, dengan angka tersebut berarti gaji SBY 28 kali lipat dari pendapatan per kapita. (Lihat tabel gaji para pemimpin dunia versi Economist).

Urutan nomor pertama kesenjangan gaji tertinggi adalah presiden Kenya yang gajinya pokoknya 427.886 dolar yang berarti 240 kali lipat dari pendapatan per kapita rakyatnya.

Di susul urutan kedua PM Singapura yang besarnya gaji 2.183.516 dolar atau 42 kali lipat pendapatan per kapitan rakyat Singapura.



Presiden Tunisia Dilengserkan Tukang Sayur

Barangkali ini adalah harga dari sebuah kekuasaan yang angkuh. Di Tunisia, Presiden Zine El Abidine Ben Ali, turun dari kursi kekuasaan dengan cara memalukan. Dia kabur ke luar negeri, karena tak mampu membendung kemarahan rakyat.

Meski telah berkuasa 23 tahun di negeri Afrika utara itu, Ben Ali harus lengser akibat dia tak mendengar keluhan seorang tukang sayur.

Adalah Mohamed Bouazizi, seorang tukang sayur, yang memicu kemarahan rakyat atas sang penguasa. Dia masih muda, usianya 26 tahun. Lelaki itu nekad membakar diri, setelah barang dagangannya disita polisi di kota Sidi Bouzid pada 17 Desember 2010. Berhari-hari dirawat di rumah sakit, Bouazizi akhirnya meninggal pada 4 Januari 2011.

Bouazizi adalah wajah rakyat Tunisia yang menderita. Negeri itu dilanda krisis pangan. Lapangan kerja sulit, dan rakyat hidup dalam politik yang tak peduli pada kritik.

Tak banyak pilihan bagi pemuda seperti Bouazizi. Lelaki itu adalah tiang keluarga, dan dia harus menghidupi ibu dan adiknya. Itu sebabnya, Bouazizi bekerja apa saja, termasuk menjadi penjual sayur dan buah.

Tak jelas benar latar pendidikannya. Stasiun berita CNN menyebut pemuda itu sebagai sarjana komputer. Lulus kuliah, Bouazizi sulit mendapatkan pekerjaan seperti sarjana lainnya di Tunisia. Itu membuat Bouazizi terpaksa mengasong, menjual sayur dan buah.

Tapi, adiknya Samia Bouazizi memberi versi berbeda, seperti dilaporkan oleh laman Gulf News. “Kakakku berusia 26 tahun, dan tak lulus sekolah menengah atas. Jadi dia berjualan buah dan sayur untuk menghidupi dirinya, dan keluarga,” ujar Samia.

Pada 17 Desember 2010, adalah hari sial bagi Bouazizi. Barang jualannya dirampas polisi. Alasannya, dia berdagang tanpa izin. Lelaki malang itu lalu mengadu ke kantor gubernur di Sidi Bouzid. Dia meminta keadilan. Tuntutannya sederhana: dia minta dagangannya dikembalikan, dan diizinkan berdagang kembali.

Tapi, teriakan Bouazizi seperti hilang ditiup angin. Tak seorang pejabat di kantor itu peduli. Bouazizi pun putus harapan. Dia lalu nekad: mengguyur dirinya dengan minyak, lalu menyulut api. Di depan kantor gubernur yang angkuh itu pun tubuhnya terbakar.

Meski tubuhnya dilalap api, jiwa Bouzizi tak melayang. Sebagian badannya hangus, dan dia menahan pedih berhari-hari di rumah sakit. Tapi akibat luka bakar yang parah, Bouazizi akhirnya meninggal.

Peristiwa itu lalu menyentak warga Tunisia. Bouazizi seperti menjadi juru bicara tragis bagi nasib mereka. Di tengah krisis pangan, pengangguran membekap Tunisia. Harga kebutuhan pokok, seperti roti, gandum dan gula, melejit tak terbeli. Rakyat pun murka. Demonstrasi meledak, dan kemarahan meluas ke sekujur negeri.

Lebih dari sepekan setelah Bouazizi membakar diri, Presiden Ben Ali membesuk pemuda malang itu. Dia datang ke rumah sakit pada 28 Desember 2010. Tapi Ben Ali tak peduli dengan kemarahan rakyat. Dia malah memberi cap teroris, bagi para demonstran yang onar.

Ben Ali bahkan mengerahkan aparat keamanan meredam aksi massa. Korban pun berjatuhan. Kebencian pada Ben Ali dan rezimnya makin menggila. Ben Ali kaget, tapi dia yang dulu berkuasa lewat kudeta tak berdarah pada 1987, terlambat. Kemarahan rakyat tak lagi terbendung.

"Saya sadar dengan tuntutan rakyat Tunisia. Saya juga sedih dengan apa yang tengah terjadi setelah 50 tahun mengabdi bagi bangsa ini, baik dalam dinas militer, berbagai posisi di pemerintahan, dan menjadi presiden selama 23 tahun," kata Ben Ali, seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, Kamis malam, 13 Januari 2011 waktu

Rakyat Tunisia lalu tumpah ke jalan. Mereka menuntut Ben Ali turun. Akhirnya, pada 14 Januari 2011, Ben Ali yang tak lagi dipercaya rakyat itu pun diam-diam kabur ke Arab Saudi bersama keluarganya.

Tunisia kini dibiarkannya terombang-ambing. Tak ada pemerintahan transisi.  

 

Aksi Bouazizi bahkan menjadi ilham bagi negara tetangga. Selama 15-18 Januari 2011, sudah 10 orang membakar diri sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Mereka berasal dari Mesir, Aljazair dan Mauritania. Dua orang dilaporkan tewas, sisanya dalam keadaan kritis.

Oh Ternyata Oh Ternyata Suamiku Berkelamin Wanita..

Sudah tinggal serumah sejak menikah setahun lalu, wanita asal India, Minati Khatua, 26 tahun, baru tahu jenis kelamin asli suaminya yang bernama Sitakant Routray. Ternyata Sitakant juga seorang wanita.

Awalnya, Khatua dan keluarganya tidak punya kecurigaan apa-apa saat dinikahi Sitakant. Apalagi, mas kawin yang diserahkan Sitakant tergolong mewah menurut adat India, yakni terdiri dari sebuah mobil Indica, ornamen emas, dan uang lebih dari £ 350 (sekitar US$ 575) tunai.

"Dia membuat orang di keluarga saya terkesan hingga mereka setuju pada pernikahan kami," kata Khatua.

Lazimnya suami istri, begitu menikah, mereka pun tinggal serumah. Kehidupan sosial mereka pun normal. Tapi, ada satu hal yang menjadi pikiran Khatua, yaitu Sitakant selalu menghindari kontak fisik seperti layaknya hubungan suami istri.

Awalnya, dia mencoba memahami, apalagi suaminya beralasan sedang menjalani sumpah agama untuk menghindari hubungan suami istri. Tapi, lama kelamaan, Khatua menjadi curiga.

"Saya mulai curiga padanya dan saya berusaha keras untuk mencari tahu dan mengkonfirmasi jenis kelamin, tapi gagal berulang kali. Suatu hari aku berhasil memaksa membuka pintu kamar mandi ketika dia sedang mandi. Dan ketakutan terburuk saya menjadi kenyataan. Dia adalah seorang wanita,” kata Khatua.

Setelah ketahuan, mempelai pria palsu itu melarikan diri. Dia kabur membawa mobil jip yang dibeli dengan uang pinjaman atas nama Khatua.

Khatua mengaku sangat terkejut dan kecewa. Kasus ini kemudian ditangani kepolisian. Polisi setempat saat ini tengah menyelidikinya.



Gigitan Cinta Di Tengkuk Mengakibatkan Stroke Ringan

Berhati-hatilah dalam melampiaskan berahi. Sebagian tubuh seorang perempuan warga negara Selandia Baru menderita lumpuh sementara akibat "gigitan cinta" di tengkuknya dari pasangan yang sedang kasmaran. Demikian diungkapkan beberapa dokter di New Zealand Medical Journal, baru-baru ini.

Dalam jurnal tersebut, para dokter menuturkan, perempuan yang berusia 44 tahun tersebut mendatangi bagian gawat darurat di Middlemore Hospital di Auckland, tahun lalu. Ia kehilangan gerak pada lengan kirinya sewaktu menonton televisi.

Para dokter menyimpulkan perempuan itu menderita stroke ringan. Namun, para dokter tak bisa menemukan penyebabnya sampai mereka menemukan memar vertikal kecil di tengkuk perempuan tersebut di dekat urat nadi besar. Ternyata, itu adalah "gigitan cinta" atau "hickey" yang ia "terima" beberapa hari sebelumnya.

"Karena itu adalah `gigitan cinta`, tentu ada banyak penyedotan," kata salah seorang dokter yang merawat pasien, Teddy Wu, kepada Christchurch Press, seperti dikutip AFP.

"Akibat trauma fisik yang ditimbulkannya, terjadi sedikit memar di bagian dalam pembuluh darah tersebut. Ada pembekuan darah di urat nadi di bawah tempat `hickey` dilakukan."

Wu mengatakan gumpalan darah itu terlepas dan bergerak ke jantung perempuan tersebut, tempat darah beku itu mengakibatkan stroke ringan yang membuat dia kehilangan daya gerak lengannya.

"Kami mencari catatan medis dan contoh mengenai akibat `gigitan cinta` yang mengakibatkan sesuatu seperti itu tak pernah digambarkan sebelumnya," katanya. Petugas medis mengatakan perempuan tersebut sudah sembuh setelah dirawat dengan menggunakan obat antipembekuan darah.(ANS/Ant

Kejujuran Tuna Wisma di Bales Berkat Berlipat Ganda

Bagi sebagian orang, menemukan uang dalam jumlah banyak milik orang merupakan rezeki nomplok. Namun, tidak demikian dengan seorang tuna wisma di Amerika Serikat (AS) berikut ini.

Menemukan uang yang nilainya setara dengan puluhan juta rupiah, gelandangan bernama Dave Tally itu tidak gelap mata. Dia justru mengembalikan uang itu kepada pemiliknya. Kendati tanpa pamrih, niat baik Tally itu mendapat balasan lebih dua kali lipat dari nilai uang yang dia temukan.

Kantor berita Associated Press pada 10 Desember 2010 menuturkan, tunawisma asal Kota Tempe di negara bagian Arizona itu suatu ketika menemukan tas berisikan uang sebesar US$3.300 atau sekitar Rp. 29,7 juta. Tally baru saja sembuh dari kecanduannya terhadap obat-obatan terlarang dan alkohol.

Dia menemukan kantong tas berisi uang tersebut sepulangnya dari membetulkan sepeda. Tanpa pikir panjang, Tally langsung memberikan tas beserta isinya ke sebuah komunitas pelayan tunawisma di Tempe. Lelaki berusia 49 tahun itu tidak mengambil sepeserpun dari uang tersebut, padahal uang di kantongnya telah habis untuk membetulkan sepeda.

Setelah ditelusuri, ternyata gepokan uang di dalam tas tersebut milik Bryan Belanger, seorang mahasiswa di Universitas Negeri Arizona yang kehilangan tas ketika hendak membeli mobil bekas. Bersama dengan Stephen Spark, staf komunitas pelayan tunawisma, Tally mengembalikan uang tersebut kepada Belanger. Kisah Tally ini diberitakan oleh radio KTAR yang langsung menjadi pembicaraan seluruh kota.

Atas kejujurannya ini, Tally dipuji sebagai pahlawan para tunawisma karena telah merubah citra mereka yang buruk. Dewan kota Tempe yang tersentuh dengan kejujurannya, membuat rekening untuk sumbangan seluruh kota. Banyak warga yang kagum juga memberikan cek kepadanya yang jumlahnya bahkan melebihi uang yang dia temukan, yaitu senilai US$8.000 (Rp.72 juta). Tidak sedikit dari warga juga menawarkan pekerjaan kepadanya agar Tally dapat mandiri.

Seorang dokter gigi bahkan memberikan perawatan gigi dan memberikan gigi palsu secara gratis kepada Tally. Seorang pengacara menawarkan jasa pro-bono kepadanya untuk menangani kasus-kasus lama yang menimpanya. Walikota Tempe, Hugh Hallman, menjadikan hari ditemukannya uang tersebut sebagai hari Dave Tally.

“Saya tidak menyangka semua berakhir seperti ini. Saya hanya berpikir untuk mengembalikan tas tersebut dan semuanya selesai,” ujar Tally.

Dulunya, Tally adalah seorang pengawas di sebuah perusahaan kontraktor. Dia kehilangan pekerjaannya ketika pada tahun 1999 dia didakwa karena mengendara dalam keadaan mabuk. Karena itu juga dia kehilangan izin mengemudinya. Tally mengaku dia memang pernah kecanduan alkohol dan obat-obatan.

Tally mengatakan akan menggunakan uang yang dia peroleh dari sumbangan untuk merencanakan hidupnya. Dia mengatakan ingin membuka sebuah pusat pelatihan komputer. Dia juga mengatakan akan memilih pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.
 
Copyright (c) 2010 Aiditya Ananda and Powered by Blogger.