Pages

Solusi Insomia? Coba Kompres Dengan Air Dingin Sewaktu Tidur

TRIBUNNEWS.COM - Apa yang Anda lakukan ketika mengalami insomnia? Mungkin Anda akan berusaha membuat diri mengantuk dengan menonton acara yang norak di televisi, membaca buku yang membosankan, hingga minum obat tidur.

Tetapi ada cara lain untuk mengatasi sulit tidur ini, kompres kepala Anda dengan air dingin.

Para dokter dari University of Pittsburgh School of Medicine melakukan suatu eksperimen untuk mengatasi pasien yang menderita insomnia. Sebanyak 12 pengidap insomnia primer (yang mengalami kesulitan tidur akibat stres) dan 12 pasien dengan kesehatan yang terkontrol, diberi tudung plastik yang berisi air dingin di kulit kepala dan dahi. Sebab, pengidap insomnia diketahui memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi daripada mereka yang tak punya gangguan tidur.

Nah, tudung ini rupanya menurunkan suhu prefrontal cortex, bagian otak yang mendorong untuk tidur lelap. Akibatnya, aktivitas otak melambat, dan mendorongnya untuk beristirahat.

Setelah mengenakan tudung khusus tersebut, para pengidap insomnia ini tertidur dengan cepat. Mereka hanya butuh 13 menit untuk tertidur, yang artinya bahkan lebih cepat daripada pasien yang sehat (yang membutuhkan rata-rata 16 menit untuk terlelap). Kedua kelompok responden ini juga menghabiskan 89 persen dari waktu mereka di tempat tidur untuk tertidur lelap.

"Penemuan paling berarti dari studi ini adalah bahwa kita bisa mendapatkan dampak yang menguntungkan bagi penderita insomnia melalui mekanisme yang aman, dan mudah disediakan di rumah," papar Dr Eric Nofzinger, salah satu tim peneliti.

Meskipun demikian, ide memakai headcap berisi air dingin ini mungkin tidak semudah kedengarannya. Misalnya, seberapa dingin suhunya? Selain itu, kebanyakan dari kita tentu merasa tidak nyaman saat menempelkan sesuatu yang dingin pada kepala, apalagi di tempat tidur.

Dalam penelitian dua tahun sebelumnya, para spesialis masalah tidur di Inggris pernah menyarankan cara yang lebih simpel untuk mendinginkan tubuh. Menurut profesor Jim Horne dari Loughborough University, Anda bisa meletakkan kipas angin di samping tempat tidur untuk menghembuskan udara dingin ke arah muka. Begitu darah yang dingin dari pipi mengalir ke jantung, darah akan mengalir sepanjang arteri sambil membawa darah yang lebih hangat ke arah lain dari otak.

"Darah yang lebih dingin memasuki otak, dan menyebabkan tidur yang lebih nyenyak. Anda hanya butuh sedikit hembusan angin ke arah wajah," paparnya.

Asal usul Amerika Dikenal Dengan Negera Paman Sam

dahulu ada orang bernama Samuel Wilson. Ia dilahirkan di Arlington, tanggal 13 September 1766. Pada usia 14 tahun, ia menjadi sukarelawan pejuang bagi negaranya. Setelah dewasa, ia membuka usaha kemasan daging di New York. Ia menyuplai bertong-tong daging bagi tentara AS dalam Perang 1812.

Pada tahun 1812 jumlah barang untuk tentara dibeli di Troy, NY, oleh Elbert Anderson, seorang kontraktor pemerintah. Barang diperiksa oleh dua bersaudara, Ebenezer dan Samuel Wilson. Samuel Wilson sering dipanggil “Uncle Sam” oleh temannya. Setiap paket ditandai inisial E.A.-U.S. Pada saat dimintai arti inisial ini, pekerja yang bercanda menjawab bahwa EA adalah Elbert Anderson dan US adalah Paman Sam yang seharusnya adalah United States. Jadi judul menjadi populer di kalangan para pekerja, tentara, dan orang-orang, dan Pemerintah Amerika Serikat sekarang dikenal sebagai “Paman Sam”


Kisah diatas akhirnya di tulis dalam sebuah koran. Pada 1860-an dan 1870-an, kartunis politis Thomas Nast mulai mempopulerkan gambar Paman Sam. Nast mengembangkan gambar tersebut dengan memberikan Paman Sam janggut putih dan pakaian yang bermotifkan bintang dan garis. Nast juga-lah yang menciptakan citra Sinterklas dan gajah sebagai simbol Partai Republik. Pada September 1961 Kongres AS mengakui Samuel Wilson sebagai cikal bakal symbol nasional Amerika.

Paman Sam Wilson dianggap sebagai tokoh teladan tentang seorang wiraswasta yang suka bekerja keras dan cinta kepada tanah airnya. Wilson wafat di usia 88 tahun pada 1854 dan dimakamkan di Pemakaman Oakwood di Troy, New York. Kota itu mendapat sebutan ‘Rumah Paman Sam.’ Akhirnya , nama Paman Sam secara resmi dipakai untuk julukan negara Amerika

Bocah 5 Tahun , Patah Tulang 30 kali !

SINGAPURA - JARI jari kaki seorang bocah mencongkel tanah dengan hati-hati. Secara lembut ia mengistirahatkan kakinya beralaskan lantai. Dengan perlahan ia mendorongkan kakinya ke depan ketika ayahnya memegang erat pada lengannya, dan ibunya bertepuk tangan untuk menyemangatinya.

Anda mungkin mengira adegan itu momen orang tua sedang mengajari anaknya pertama kali berjalan, perkiraan anda keliru. Anak itu bernama Tamimi Syawalludin Pohan, usianya sudah 5 tahun.

Tamimi menderita penyakit tulang rapuh, suatu kelainan genetik yang menyebabkan tulangnya mudah patah. Bahkan terkadang, tulang patah tanpa ada sebab yang jelas. Sejak lahir hingga usia 5 tahun, Tamimi sudah mengalami sekitar 30 kali patah tulang, yang paling sering terjadi di bagian yang melengkung pada tulang paha.

Ia berobat ke rumah sakit hampir setiap bulan dan orang tuanya biasanya menggunakan kartu jaminan kesehatan mereka untuk membayar tagihan medis.

Ibu Tamimi, Sarina Siregar, 41, mengatakan mereka tidak pernah menghitung berapa banyak uang yang mereka keluarkan untuk membiayai pengobatan anaknya. Ketika anak-anak lain seusianya bisa berlari, Tamimi bahkan belum bisa berdiri tegak. Selama bertahun-tahun, putranya menggunakan lengan untuk merangkak mengitari rumah dan ia harus di dorong kereta bayi jika bepergian.

Namun, mereka bersyukur atas keberhasilan operasi di Rumah Sakit Anak dan Perempuan KK (KKH) pada pertengahan bulan Maret lalu,karena sejak itu segala sesuatnya berubah.

Waktu itu paha kaki kiri Tamimi patah dan dilakukan operasi selama tiga jam. Dalam operasi itu tim dokter memasukkan sebatang logam untuk meluruskan kaki kiri itu.

Ny Sarina masih ingat betapa takutnya dia sehari sebelum operasi dilakukan. “Saya tidak yakin apakah operasi itu akan berhasil, namun harus terus meyakinkan buah hati saya dan memberinya harapan,” kata Sarinya kepada sebuah media lokal di Deport Road, Singapura.

Operasi yang sangat berarti bagi Tamimi itu menelain biaya lebih dari Rp 85 juta. Ny Sarina mengatakan mereka tak sanggup membiayai operasi itu. Beruntung mereka mendapat bantuan dana dari teman-teman, kerabat, sanak keluarga dan juga bantuan dari Rumah Sakit KKH.

 
Copyright (c) 2010 Aiditya Ananda and Powered by Blogger.