Ini adalah suatu kisah yang aneh, tetapi nyata adanya. Seorang perempuan berusia 61 tahun asal Chicago Amerika Serikat melahirkan bayi laki-laki yang juga merupakan cucunya.
Kristine Casey menjadi nenek untuk pertamakalinya pada pekan lalu setelah ia melahirkan bayi bernama Finnean Lee Connell melalui operasi caesar. Bayi ini dikandungnya selama 39 pekan, tetapi orang tua biologis Finnean ini tidak lain adalah anaknya sendiri yakni Sara Connell (35).
Sara dan suaminya Bill memohon ibunya untuk menjadi tempat berkembangnya embrio anak mereka setelah selama dua tahun berupaya memiliki anak, tetapi tak kunjung membuahkan hasil.
Sara dan Bill pun memutuskan untuk menjalani proses bayi tabung (in vitro fertilization). Melalui teknik tersebut, sperma dan sel telur dari pasangan ini dipertemukan dan diproses untuk kemudian menjadi embrio. Lalu embrio inilah yang ditanam dalam rahim Casey dan dikandungnya selama sekitar sembilan bulan.
Melalui perjuangan yang sangat berat, Casey melewati hari-harinya mengandung sang cucu. Cinta dan kerja keras Casey akhirnya berbuah manis setelah ia berhasil melahirkan cucunya itu dengan pembedahan caesar pada Rabu (9/2/2011) pukul 9.47 malam.
Ditemani anak perempuannya Sara, Casey, berjuang menghadapi persalinan yang cukup berisiko bagi perempuan seusianya. Dengan persalinan itu, Casey pun kemungkinan tercatat sebagai perempuan tertua yang melahirkan bayi di kota Illinois.
Dokter yang menangani Casey menggambarkan proses persalinan tersebut penuh dengan air mata bahagia. "Proses operasinya sendiri tidak rumit, namun konteks emosionalnya yang lebih menonjol," ungkap Dr. Susan Gerber, spesialis kebidanan dan kandungan di Northwestern Memorial Hospital.
Untuk perempuan seusia, Casey yang seharusnya sudah memasuki masa menopause, melahirkan anak adalah sesuatu hal hampir mustahil. Tetapi angka kelahiran pada perempuan menopause dalam beberapa terakhir mulai meningkat seiring kemajuan teknologi reproduksi dan teknik bayi tabung.
Perempuan berusia lanjut memiliki risiko yang lebih besar selama menjalani kehamilan dan proses persalinan. Para ahli kebidanan dan kandungan menyatakan, kebanyakan perempuan pada usia tersebut bukanlah calon yang ideal.
"Akan menjadi sangat berisiko bagi siapapun yang mengalami kondisi tersebut, Karena itulah, kami merekomendasikan pasien-pasien terlebih dahulu menjalani evaluasi kesehatan jantung," ungkap Dr. Alan Peaceman, direktur kedokteran kandungan di Northwestern Memorial Hospital.
Sara pernah mencoba untuk memiliki bayi pada 2004, tetapi ia kerap kesulitan untuk mengalami ovulasi. Setelah menjalani terapi kesuburan pada Reproductive Medicine Institute di Evanston, dia pernah mengalami kehamilan, tetapi bayi kembar yang dikandungnya meninggal setelah ia sempat mengalami pendarahan.
Sementara itu Casey sebelumnya pernah tiga kali menjalani kehamilan — yang terakhir pada 30 tahun lalu — dan semuanya berjalan dengan dengan cukup mulus, menghasilkan tiga anak perempuan. Setelah menjalani pensiun pada 2007, Casey lebih banyak mengisi waktunya dengan meditasi, olahraga jalan kaki, bersosialisaid dengan teman-temannya.
Kristine Casey menjadi nenek untuk pertamakalinya pada pekan lalu setelah ia melahirkan bayi bernama Finnean Lee Connell melalui operasi caesar. Bayi ini dikandungnya selama 39 pekan, tetapi orang tua biologis Finnean ini tidak lain adalah anaknya sendiri yakni Sara Connell (35).
Sara dan suaminya Bill memohon ibunya untuk menjadi tempat berkembangnya embrio anak mereka setelah selama dua tahun berupaya memiliki anak, tetapi tak kunjung membuahkan hasil.
Sara dan Bill pun memutuskan untuk menjalani proses bayi tabung (in vitro fertilization). Melalui teknik tersebut, sperma dan sel telur dari pasangan ini dipertemukan dan diproses untuk kemudian menjadi embrio. Lalu embrio inilah yang ditanam dalam rahim Casey dan dikandungnya selama sekitar sembilan bulan.
Melalui perjuangan yang sangat berat, Casey melewati hari-harinya mengandung sang cucu. Cinta dan kerja keras Casey akhirnya berbuah manis setelah ia berhasil melahirkan cucunya itu dengan pembedahan caesar pada Rabu (9/2/2011) pukul 9.47 malam.
Ditemani anak perempuannya Sara, Casey, berjuang menghadapi persalinan yang cukup berisiko bagi perempuan seusianya. Dengan persalinan itu, Casey pun kemungkinan tercatat sebagai perempuan tertua yang melahirkan bayi di kota Illinois.
Dokter yang menangani Casey menggambarkan proses persalinan tersebut penuh dengan air mata bahagia. "Proses operasinya sendiri tidak rumit, namun konteks emosionalnya yang lebih menonjol," ungkap Dr. Susan Gerber, spesialis kebidanan dan kandungan di Northwestern Memorial Hospital.
Untuk perempuan seusia, Casey yang seharusnya sudah memasuki masa menopause, melahirkan anak adalah sesuatu hal hampir mustahil. Tetapi angka kelahiran pada perempuan menopause dalam beberapa terakhir mulai meningkat seiring kemajuan teknologi reproduksi dan teknik bayi tabung.
Perempuan berusia lanjut memiliki risiko yang lebih besar selama menjalani kehamilan dan proses persalinan. Para ahli kebidanan dan kandungan menyatakan, kebanyakan perempuan pada usia tersebut bukanlah calon yang ideal.
"Akan menjadi sangat berisiko bagi siapapun yang mengalami kondisi tersebut, Karena itulah, kami merekomendasikan pasien-pasien terlebih dahulu menjalani evaluasi kesehatan jantung," ungkap Dr. Alan Peaceman, direktur kedokteran kandungan di Northwestern Memorial Hospital.
Sara pernah mencoba untuk memiliki bayi pada 2004, tetapi ia kerap kesulitan untuk mengalami ovulasi. Setelah menjalani terapi kesuburan pada Reproductive Medicine Institute di Evanston, dia pernah mengalami kehamilan, tetapi bayi kembar yang dikandungnya meninggal setelah ia sempat mengalami pendarahan.
Sementara itu Casey sebelumnya pernah tiga kali menjalani kehamilan — yang terakhir pada 30 tahun lalu — dan semuanya berjalan dengan dengan cukup mulus, menghasilkan tiga anak perempuan. Setelah menjalani pensiun pada 2007, Casey lebih banyak mengisi waktunya dengan meditasi, olahraga jalan kaki, bersosialisaid dengan teman-temannya.