Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.
Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota.
Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar.
Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok.
Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. “Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.”, katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu. “Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri.” Katanya.
Prinsip manajemen “Bismillah” itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.
Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah, membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.
Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.
“Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya.” Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. “Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalau kita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh”. Kata Fauzi.
Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. “Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial.” Katanya.
Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp 70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.
“Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol.” Kata Fauzi. ” Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia”
Sumber Milis TDA Yudi Esaputra
skip to main |
skip to sidebar
Hadi Kuntoro, dipanggil Hadi, menyebut dirinya Raja Selimut karena selimutlah yang menjadi lead bisnisnya. Menyebarkan selimut Jepang berkualitas internasional yang dibuat di pabrik Indonesia ke seantero tanah air dan manca negara. Sebelumnya, selama 13 tahun bapak 3 orang anak ini menjadi karyawan atau TDB (Tangan dibawah) di pabrik mobil terbesar asal Jepang.
Gajinya saat itu telah lebih dari mencukupi, namun ada sesuatu yang membuatnya tetap gelisah.
Berikut petikan dari blog beliau:
“Penghasilan saya sebagai karyawan waktu itu, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan kami, namun herannya saya tetap GELISAH.
Ada DREAM yang belum dapat saya dapat dan selalu mengusik. Kenapa sampai saat ini saya hanya bisa hidup buat diri dan lingkungan keluarga saja? Apa kontribusi buat orang lain? Belum ada.
Cukup sudah keprihatinan saya pada bangsa ini. Saya tidak mau jadi penonton dan tukang sorak keprihatinan saja. Saya harus melangkah menjemput DREAM saya, untuk bisa lebih bermanfaat bagi 100 atau 1000, atau sejuta orang? Apakah saya bisa? Wallaahu a'lam, hanya Allah yang tahu.
Tapi itu hanya akan terus ada di angan-angan saja kalau saya hanya diam dan tidak pernah berusaha bergerak mewujudkan dan membuktikannya.
Langkah awal menuju SUKSES itu sudah saya mulai. 1 Maret 2008 saya resign dari tempat kerja. Merintis dan membangun bisnis. Meski masih kecil dan sebagian besar modal ngutang tapi saya OPTIMIS tidak lama lagi akan sangat besar. Insya Allah.
Semoga Allah mengijinkan dan memberikan saya waktu yang cukup untuk membuktikan KEYAKINAN saya. Amin.”
Di awal tahun 2008, omset penjualan selimut pak Hadi adalah sekitar 1000-2000 selimut per bulannya. Selimut Jepang beliau pun kini sudah memiliki agen-agen yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Selain usaha selimut, bersama adiknya, pak Hadi telah membuka toko-toko kerudung dan busana Muslim di daerah Jawa. Saat ini pak Hadi juga sedang menawarkan kerjasama usaha One Stop Shopping perlengkapan tidur untuk mitra yang berlokasi di kota besar maupun kota kecil di tanah air. Anda tertarik mengikuti jejak beliau menjadi TDA (Tangan diatas)?
www.RajaSelimut.com
Di kutip dari Tangan Di atas (TDA)
http://www.tangandiatas.com/
Siapa bilang preman ga punya masa depan? Pak E alias Sisco yang bernama asli Siswanto Wiropuspito adalah preman insyaf yang membangun kembali masa depannya.
Mantan Pengamen Jalanan dan Preman Blok M di tahun 1996 itu, kini sukses mengelola Restoran Blok M di Melbourne, Australia. Nama Blok M dipilih untuk mengenang masa lalunya yang kelam. Kalo pas lagi mampir di Melbourne, silakan sambangi warungnya yang terletak di Commercial Road, Prahran. Pak’E yang dulu bolak balik keluar penjara, pengedar narkoba, dan pencopet, menjalankan usaha restonya itu dengan bermodalkan semangat dan kerja keras. Selain memasak, ia juga kerap menghibur tamunya dengan menyanyikan lagu-lagu jalanan.
Waktu kita mampir ke sana, sederetan menu disajikan untuk menyambut kita. Menunyapun unik, lumayan buat menghibur kerinduan pada jajanan tanah air. Ada Gule Tikus Blok M, Nasi Goreng Wong Edan, Gudeg Mbah Maridjan, Ikan Bakar SMS (Sarana Menuju Selingkuh), Lontong ATM (Anak Tampang Mesum), Soto Gempa Bumi, dan minuman spesial Wedang Jahe Bakar.
Secara resto orang Australia, memang resto milik Pak E ini keliatan lebih kumuh. Konon katanya, petugas Higienitas dari Departemen Kesehatan Australia memerintahkan restoran ini untuk ditutup karena tidak memenuhi prosedur higienitas mereka. Namun saat mereka mencicipi tongseng kambing olahan Pak E, mereka sungguh terpesona dengan rasanya yang begitu ’mak nyuus’ kalo kata Pak Bondan. Dan yang mengejutkan, petugas tersebut keesokan harinya mengajak keluarganya makan di situ. Bahkan, saat anaknya ulang tahun, acaranya dirayakan restoran milik Pak’E.
Pak’E merasa bersyukur dengan kehidupannya sekarang. Selama sepekan resto ini menghasilkan lebih dari 7000 dollar Australia atau sekitar Rp49 juta. Resto ini juga menjadi langganan para pejabat, selebritis, dan tokoh-tokoh Indonesia apabila mereka sedang berkunjung ke Melbourne. Hal itu tampak dari foto-foto yang dipajang di seantero dinding restaurant. Jadi, benar kata orang bijak, jangan menyepelekan makanan. Lewat makanan, pak’E membangun kembali masa depannya.
info kesehatan, news , info terhangat bola, gatgets, etc
Pages
Showing posts with label Entrepreneur. Show all posts
Showing posts with label Entrepreneur. Show all posts
Anak Kecil Boleh Cari Duit
Di kutip dari Milis TDA dengan topic "Anak Kecil Boleh Cari Duit"
Sebuah Cerita Pengalaman Pribadi Pak Budi Wangid anggota dari Milis TDA
Pak Budi menceritakan bagaimana dirinya sejak kecil sudah menyukai berbisnis sejak mulai anak2.. Pribadi yang pantas di acungi jempol dan mudah2an kita terinsiprasi oleh cerita Pak budi..
SD kelas 5, ada perusahaan roti yang buka deket rumah (di perumnas
tangerang) dan membolehkan anak-anak sekitar menjajakan dagangannya. Saya
pun mencoba ikut berjualan di sore hari selepas sekolah arab (madrasah),
lumayan dapat keuntungan 150-250 rupiah. Berjalan satu bulan, saya
dipanggil Ibunda tercinta dan diberitahu bahwa cukup sudah belajar
jualannya, konsentrasi saja sama pelajaran sekolah. Hmm rasanya ingin
berontak, lha wong aku tetep ranking 1 kok disekolah, begitu kata hatiku.
Namun, kata tidak sempat terucap karena takut dihukum kalo melawan orang
tua.
SMP Kelas 1, Dapat giliran masuk siang (shift 2 istilah sekarang), jadi pagi
hari dimanfaatkan jadi loper koran. Harga koran Poskota dari agen Rp. 85,
eceran Rp. 125,- dasar nakal, pukul 07.00 pagi sudah kujual Rp. 100,-
cukuplah dapet Rp. 15/per eks yang penting laris. Ternyata itu membawa efek
negatif, suatu hari aku dipukuli loper-loper lain karena dianggap mengganggu
omzet mereka. Pulang muka lebam dan hidung berdarah, ditambah dimarahi bunda
tercinta plus larangan tidak boleh berjualan koran lagi. Duh nasib ........
(Jangan berpikir aku kekurangan uang jajan yah, soalnya uang jajanku saat
itu diatas rata-rata anakdisekitar rumah) hilang lagi duitku ..........
Suatu hari trend Sepatu Nike type Air Jordan melanda sekolah ku, minta
dibelikan ke Ibunda eh dijawab Ga boleh, itu terlalu mahal buat kamu, beli
aja sepatu eagle (merk sepatu yang juga naik daun tahun itu). Trus aku
bilang, boleh ga duit buat beli sepatu eagle buat aku aja. Klo boleh aku mau
jadiin modal buat jualan petasan (petasan blom dilarang). Syukurlah bunda
setuju, keesokan hari bersama kawan,aku pergi ke pasar parung panjang (duh
jauh banget saat itu) berbekal uang Rp. 15.000 dapet setengah karung petasan
jenis cabe rawit, janwe, kembang api, petasan banting, petasan asap, kuda
terbang dan sebagainya. Dengan menggunakan meja bekas peti telor mulailah
berjualan petasan di depan rumah, habis belanja lagi (dulu klo puasa anak
sekolah libur sampai habis lebaran). Sampai 3 hari menjelang lebaran
terkumpullah uang hampir Rp. 150.000,- yang selanjutnya dibelikan dua pasang
sepatu merk Nike type Air Jordan (ditambahin duitnya oleh ayah ku) untuk ku
dan adikku.
Menjelang masuk SMA, berbisnis menyewakan komik (kebetulan koleksi komik dan
buku ceritaku lumayan banyak) tapi segera tutup karena smua koleksiku dah
dibaca penyewa
Saat SMA bisnis kaos kelas, perlengkapan kemping (belanja di bandung) dan
sebagainya. Ga diterusin berbisnis karena sudah mulai kenal pacaran, gengsi
euy ma pacar !!!!
Kuliah di djogja dan sama sekali ga berbisnis hingga menjelang lulus, buka
bisnis ilegal jualan kartu telepon isi ulang (hehehehe masih inget kali
kartu telepon yang tipis itu......... .) n pembuatan skripsi. Ini Bisnis yang
sangat menguntungkan namun beresiko tinggi, sempat punya tim pemasaran yang
mencari mahasiwa malas, tim ketik n tim pemburu skripsi di pasar palasari
bandung, pasar senen jakarta n pasar shoping djogja.
Tamat kuliah kerja, pecah krisis moneter, perusahaan tempat aku bekerja
kolaps n akhirnya di PHK, pulang ke rumah ortu di tangerang. Sempet buka
usaha kertas daur ulang dan jualan kakilima di depan mall Robinson
Tangerang, duh sedihnya godain gadis-gadis ga ada yang mau ngelirik, memang
daku kere banget kali yah. Ekonomi mulai berputar, balik lagi kerja di
sektor industri sampai akhirnya loncat jadi PNS di Kementerian Riset dan
Teknologi (sampai sekarang).
Masuk "comfort zone" hingga akhirnya menikah dan punya anak.
Kebutuhan semakin meningkat sementara sumber penghasilan hanya satu, otak
berpikir keras ......... harus ada pemasukan tambahan !!!
Akhirnya diputuskan SK disekolahin (digadaikan ke Bank), buka usaha Wartel n
Jualan voucher isi ulang GSM (CDMA blom ada saat itu). Baru sampai titik
BEP, booming teknologi CDMA hancurlah usaha wartelku.
Saat ini,aku buka usaha jualan mainan anak n boneka (mahameru Gift n Toys)
di rumah (plus mengirimkannya ke kota Curup- Bengkulu) dan Spreai n Bed
Cover (R n R Spreai n Bed Cover). Insyaallah segera membuka satu toko lagi
di Mardi Grass - Citra Raya Cikupa, namun menunggu kelahiran anak kedua ku.
Berdasarkan pengalaman pribadi itu, aku amat sangat yakin TIDAK akan
menghalangi anak-anakku berbisnis sejak dini, namun tetap orang tua harus
berperan besar mengendalikan dan mengarahkan anak.
salam,
budi wangid
Sebuah Cerita Pengalaman Pribadi Pak Budi Wangid anggota dari Milis TDA
Pak Budi menceritakan bagaimana dirinya sejak kecil sudah menyukai berbisnis sejak mulai anak2.. Pribadi yang pantas di acungi jempol dan mudah2an kita terinsiprasi oleh cerita Pak budi..
SD kelas 5, ada perusahaan roti yang buka deket rumah (di perumnas
tangerang) dan membolehkan anak-anak sekitar menjajakan dagangannya. Saya
pun mencoba ikut berjualan di sore hari selepas sekolah arab (madrasah),
lumayan dapat keuntungan 150-250 rupiah. Berjalan satu bulan, saya
dipanggil Ibunda tercinta dan diberitahu bahwa cukup sudah belajar
jualannya, konsentrasi saja sama pelajaran sekolah. Hmm rasanya ingin
berontak, lha wong aku tetep ranking 1 kok disekolah, begitu kata hatiku.
Namun, kata tidak sempat terucap karena takut dihukum kalo melawan orang
tua.
SMP Kelas 1, Dapat giliran masuk siang (shift 2 istilah sekarang), jadi pagi
hari dimanfaatkan jadi loper koran. Harga koran Poskota dari agen Rp. 85,
eceran Rp. 125,- dasar nakal, pukul 07.00 pagi sudah kujual Rp. 100,-
cukuplah dapet Rp. 15/per eks yang penting laris. Ternyata itu membawa efek
negatif, suatu hari aku dipukuli loper-loper lain karena dianggap mengganggu
omzet mereka. Pulang muka lebam dan hidung berdarah, ditambah dimarahi bunda
tercinta plus larangan tidak boleh berjualan koran lagi. Duh nasib ........
(Jangan berpikir aku kekurangan uang jajan yah, soalnya uang jajanku saat
itu diatas rata-rata anakdisekitar rumah) hilang lagi duitku ..........
Suatu hari trend Sepatu Nike type Air Jordan melanda sekolah ku, minta
dibelikan ke Ibunda eh dijawab Ga boleh, itu terlalu mahal buat kamu, beli
aja sepatu eagle (merk sepatu yang juga naik daun tahun itu). Trus aku
bilang, boleh ga duit buat beli sepatu eagle buat aku aja. Klo boleh aku mau
jadiin modal buat jualan petasan (petasan blom dilarang). Syukurlah bunda
setuju, keesokan hari bersama kawan,aku pergi ke pasar parung panjang (duh
jauh banget saat itu) berbekal uang Rp. 15.000 dapet setengah karung petasan
jenis cabe rawit, janwe, kembang api, petasan banting, petasan asap, kuda
terbang dan sebagainya. Dengan menggunakan meja bekas peti telor mulailah
berjualan petasan di depan rumah, habis belanja lagi (dulu klo puasa anak
sekolah libur sampai habis lebaran). Sampai 3 hari menjelang lebaran
terkumpullah uang hampir Rp. 150.000,- yang selanjutnya dibelikan dua pasang
sepatu merk Nike type Air Jordan (ditambahin duitnya oleh ayah ku) untuk ku
dan adikku.
Menjelang masuk SMA, berbisnis menyewakan komik (kebetulan koleksi komik dan
buku ceritaku lumayan banyak) tapi segera tutup karena smua koleksiku dah
dibaca penyewa
Saat SMA bisnis kaos kelas, perlengkapan kemping (belanja di bandung) dan
sebagainya. Ga diterusin berbisnis karena sudah mulai kenal pacaran, gengsi
euy ma pacar !!!!
Kuliah di djogja dan sama sekali ga berbisnis hingga menjelang lulus, buka
bisnis ilegal jualan kartu telepon isi ulang (hehehehe masih inget kali
kartu telepon yang tipis itu......... .) n pembuatan skripsi. Ini Bisnis yang
sangat menguntungkan namun beresiko tinggi, sempat punya tim pemasaran yang
mencari mahasiwa malas, tim ketik n tim pemburu skripsi di pasar palasari
bandung, pasar senen jakarta n pasar shoping djogja.
Tamat kuliah kerja, pecah krisis moneter, perusahaan tempat aku bekerja
kolaps n akhirnya di PHK, pulang ke rumah ortu di tangerang. Sempet buka
usaha kertas daur ulang dan jualan kakilima di depan mall Robinson
Tangerang, duh sedihnya godain gadis-gadis ga ada yang mau ngelirik, memang
daku kere banget kali yah. Ekonomi mulai berputar, balik lagi kerja di
sektor industri sampai akhirnya loncat jadi PNS di Kementerian Riset dan
Teknologi (sampai sekarang).
Masuk "comfort zone" hingga akhirnya menikah dan punya anak.
Kebutuhan semakin meningkat sementara sumber penghasilan hanya satu, otak
berpikir keras ......... harus ada pemasukan tambahan !!!
Akhirnya diputuskan SK disekolahin (digadaikan ke Bank), buka usaha Wartel n
Jualan voucher isi ulang GSM (CDMA blom ada saat itu). Baru sampai titik
BEP, booming teknologi CDMA hancurlah usaha wartelku.
Saat ini,aku buka usaha jualan mainan anak n boneka (mahameru Gift n Toys)
di rumah (plus mengirimkannya ke kota Curup- Bengkulu) dan Spreai n Bed
Cover (R n R Spreai n Bed Cover). Insyaallah segera membuka satu toko lagi
di Mardi Grass - Citra Raya Cikupa, namun menunggu kelahiran anak kedua ku.
Berdasarkan pengalaman pribadi itu, aku amat sangat yakin TIDAK akan
menghalangi anak-anakku berbisnis sejak dini, namun tetap orang tua harus
berperan besar mengendalikan dan mengarahkan anak.
salam,
budi wangid
Makan Siang Dengan Warren Buffet Masi Di Minati
Ebay mendapatkan pemenang lelang makan siang untuk ke 9 kalinya dengan Sang Legenda Warren Buffet(Terkenal dengan kecerdikannya dalam berinvestasi) dengan harga US$ 1,68 juta atau sekitar Rp 16,8 miliar. Walaupun nilainya turun di bandingkan dengan tahun lalu akan tetapi 16.8 Milyar merupakan nominal yang cukup spektakuler di masa krisis global saat ini..
Sayangnya nama pemenang dalam lelang amal Ebay masi belum di ungkapkan oleh pihak Ebay maupun Buffet.Makan siang dengan orang terkaya kedua di dunia itu akan digelar di Smith & Wollensky steakhouse di New York. Si pemenang boleh membawa teman-temannya maksimal 7 orang untuk ikut dalam makan siang tersebut.
Sejak tahun 2000, Seluruh hasil lelang yang didapatkan tidak semata-mata masuk ke kantong Warren Buffet akan tetapi dana tersebut di gunakan untuk amal membantu masyarakat miskin. Melalui yayasan Glide Foundation, sebuah kelompok nirlaba dari San Fransisco yang biasanya membantu kaum miskin dan tunawisma. Dengan dukungan dana lelang itu, Glide mampu menggelar beragam layanan sosial seperti pelatihan kerja dan pengobatan gratis. Setiap tahun, Gline juga menyediakan makanan gratis kepada 750.000 warga miskin AS.
Sebuah bukti nyata tidak semua orang kaya itu pelit adanya, tercatat Warren Buffet sendiri pernah mendonasikan sebagian besar hartanya untuk yayasan Bill & Melinda Gates Foundation dan 4 yayasan amal keluarga lainnya.
Pemenang Tahun-Tahun lalu Makan Siang Bersama Warren Buffet :
Tahun 2000 Anonymous $25,000
Tahun 2001 Anonymous $18,000
Tahun 2002 Edward Jones Co $25,000
Tahun 2003 David Einhorn, $250,100
Who runs New York hedge fund Greenlight Capital
Tahun 2004 Jason Choo, Singapore $202,100
Tahun 2005 Anonymous $351,100
Tahun 2006 Yongping Duan, California $620,100
Tahun 2007 Mohnish Pabrai, $650,100
Investor dari California yang kini memiliki investasi bergaya Buffet.
Tahun 2008 Zhao Danyang $2,110,100 (harga tertinggi dalam sejarah lelang amal Ebay)
General Manager Pure Heart China Growth Investment Fund
Rumahnya Sang Investor terkaya kedua di dunia :
Rumah yang tergolong sederhana untuk ukuran orang terkaya kedua di dunia, Warren Buffet juga mengendarai sendiri mobil tuanya ,Cadillac.
Menurut cerita Val McPherson, seorang warga Omaha, Buffett mengundang Gates untuk makan di sebuah restoran favoritnya di Omaha. Buffett bersama Gates mengendarai sebuah mobil baru pemberian anaknya, Susie. Seusai makan malam, mereka kembali ke tempat parkir, tetapi Buffett tidak bisa membuka pintu mobil barunya itu yang menggunakan kombinasi password. :D
Sebuah tindakan kesederhanaan Orang kaya yang amat langka untuk dapat kita jumpai.
Pesan Warren Buffet "Hiduplah sederhana dan jadilah dirimu sendiri"
Sayangnya nama pemenang dalam lelang amal Ebay masi belum di ungkapkan oleh pihak Ebay maupun Buffet.Makan siang dengan orang terkaya kedua di dunia itu akan digelar di Smith & Wollensky steakhouse di New York. Si pemenang boleh membawa teman-temannya maksimal 7 orang untuk ikut dalam makan siang tersebut.
Sejak tahun 2000, Seluruh hasil lelang yang didapatkan tidak semata-mata masuk ke kantong Warren Buffet akan tetapi dana tersebut di gunakan untuk amal membantu masyarakat miskin. Melalui yayasan Glide Foundation, sebuah kelompok nirlaba dari San Fransisco yang biasanya membantu kaum miskin dan tunawisma. Dengan dukungan dana lelang itu, Glide mampu menggelar beragam layanan sosial seperti pelatihan kerja dan pengobatan gratis. Setiap tahun, Gline juga menyediakan makanan gratis kepada 750.000 warga miskin AS.
Sebuah bukti nyata tidak semua orang kaya itu pelit adanya, tercatat Warren Buffet sendiri pernah mendonasikan sebagian besar hartanya untuk yayasan Bill & Melinda Gates Foundation dan 4 yayasan amal keluarga lainnya.
Pemenang Tahun-Tahun lalu Makan Siang Bersama Warren Buffet :
Tahun 2000 Anonymous $25,000
Tahun 2001 Anonymous $18,000
Tahun 2002 Edward Jones Co $25,000
Tahun 2003 David Einhorn, $250,100
Who runs New York hedge fund Greenlight Capital
Tahun 2004 Jason Choo, Singapore $202,100
Tahun 2005 Anonymous $351,100
Tahun 2006 Yongping Duan, California $620,100
Tahun 2007 Mohnish Pabrai, $650,100
Investor dari California yang kini memiliki investasi bergaya Buffet.
Tahun 2008 Zhao Danyang $2,110,100 (harga tertinggi dalam sejarah lelang amal Ebay)
General Manager Pure Heart China Growth Investment Fund
Rumahnya Sang Investor terkaya kedua di dunia :

Rumah yang tergolong sederhana untuk ukuran orang terkaya kedua di dunia, Warren Buffet juga mengendarai sendiri mobil tuanya ,Cadillac.
Menurut cerita Val McPherson, seorang warga Omaha, Buffett mengundang Gates untuk makan di sebuah restoran favoritnya di Omaha. Buffett bersama Gates mengendarai sebuah mobil baru pemberian anaknya, Susie. Seusai makan malam, mereka kembali ke tempat parkir, tetapi Buffett tidak bisa membuka pintu mobil barunya itu yang menggunakan kombinasi password. :D
Sebuah tindakan kesederhanaan Orang kaya yang amat langka untuk dapat kita jumpai.
Pesan Warren Buffet "Hiduplah sederhana dan jadilah dirimu sendiri"
[Kisah] Hadi Kuncoro Si Raja Selimut

Gajinya saat itu telah lebih dari mencukupi, namun ada sesuatu yang membuatnya tetap gelisah.
Berikut petikan dari blog beliau:
“Penghasilan saya sebagai karyawan waktu itu, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan kami, namun herannya saya tetap GELISAH.
Ada DREAM yang belum dapat saya dapat dan selalu mengusik. Kenapa sampai saat ini saya hanya bisa hidup buat diri dan lingkungan keluarga saja? Apa kontribusi buat orang lain? Belum ada.
Cukup sudah keprihatinan saya pada bangsa ini. Saya tidak mau jadi penonton dan tukang sorak keprihatinan saja. Saya harus melangkah menjemput DREAM saya, untuk bisa lebih bermanfaat bagi 100 atau 1000, atau sejuta orang? Apakah saya bisa? Wallaahu a'lam, hanya Allah yang tahu.
Tapi itu hanya akan terus ada di angan-angan saja kalau saya hanya diam dan tidak pernah berusaha bergerak mewujudkan dan membuktikannya.
Langkah awal menuju SUKSES itu sudah saya mulai. 1 Maret 2008 saya resign dari tempat kerja. Merintis dan membangun bisnis. Meski masih kecil dan sebagian besar modal ngutang tapi saya OPTIMIS tidak lama lagi akan sangat besar. Insya Allah.
Semoga Allah mengijinkan dan memberikan saya waktu yang cukup untuk membuktikan KEYAKINAN saya. Amin.”
Di awal tahun 2008, omset penjualan selimut pak Hadi adalah sekitar 1000-2000 selimut per bulannya. Selimut Jepang beliau pun kini sudah memiliki agen-agen yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Selain usaha selimut, bersama adiknya, pak Hadi telah membuka toko-toko kerudung dan busana Muslim di daerah Jawa. Saat ini pak Hadi juga sedang menawarkan kerjasama usaha One Stop Shopping perlengkapan tidur untuk mitra yang berlokasi di kota besar maupun kota kecil di tanah air. Anda tertarik mengikuti jejak beliau menjadi TDA (Tangan diatas)?
www.RajaSelimut.com
Di kutip dari Tangan Di atas (TDA)
http://www.tangandiatas.com/
[Kisah] Modal Hobi hingga ratusan karyawan
Apakah Anda pernah mencoba kue wafel yang terbuat dari bahan dasar sukun? Atau bahkan mi yang dibuat dari singkong? Rasanya tidak kalah nikmat dibandingkan bila dibuat dari tepung terigu. Bahkan, yang ini lebih banyak mengandung serat ,vitamin, dan gizi karena dibuat dari buah.
Dibalik resep unik ini, penggagasnya adalah Rosita Doddy (55), pemilik katering Pangan Selaras. Bahkan, masakan buatannya ini digandrungi ibu-ibu pejabat. "Biasanya mereka pesan untuk arisan atau acara-acara lainnya," kata Rosita.
Padahal, usaha yang dirintis sejak tahun 1982 ini hanya berawal dari sekedar hobi dan tanpa modal. Semula, Rosita yang hobi masak ini kerap mendapat pesanan dari tetangganya. Biasanya, konsumen Rosita memberi uang terlebih dahulu saat memesan masakan.
Oleh Rosita, uang tersebut digunakan untuk belanja bahan baku, sedangkan keuntungan yang didapat disisihkan untuk membeli peralatan, seperti cetakan kue dan oven. "Lama-lama ngumpul banyak dan bisa mencoba beragam resep. Jadi, lebih banyak kreasi, banyak yang pesan," kata Rosita.
Kala itu, cara pemasarannya juga hanya dari mulut ke mulut. Semakin lama, usaha Rosita kian berkembang. Rosita yang lulusan Teknik Sipil Institute Teknik Sepuluh Nopember, Surabaya, ini, lantas bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Boga (APJI).
Dengan mengikuti organisasi, Rosita mengaku, banyak memperoleh wawasan mengenai cara pemasaran. Konsumennya kian bertambah dan perusahaannya mulai dikenal berbagai pihak, termasuk sejumlah departemen pemerintah.
Rosita juga diserahi tugas untuk program ketahanan pangan. Tugasnya adalah membuat beragam masakan dengan bahan dasar selain tepung terigu. Dia juga dituntut agar penampilan hasil masakannya menarik saat dihidangkan. Alhasil, Rosita kerap melakukan berbagai eksperimen untuk mengetahui karakter tepung.
Bila tepung terigu memiliki glutan yang membuat adonan menjadi berkembang, sejumlah tepung dari bahan dasar buah tidak memilikinya sehingga susah mengembang. "Jadi, harus diakali bagaimana agar tetap mengembang. Sedikit ada campurannya," tutur Rosita.
Selain itu, Pangan Selaras juga menyediakan makanan tradisional, seperti aneka bubur, kue lupis, dan serabi. Rosita juga menjual hasil masakannya di kafe yang dirintisnya, yakni Kafe Indosat, Jalan Medan Merdeka, Jakarta.
Untuk mi bendo misalnya dijual dengan harga sekitar Rp 10.000-Rp 15.000 per porsi, sedangkan untuk wafel dijual dengan harga sekitar Rp 10.000 per bungkus berisi delapan buah. Sayangnya, untuk masalah omzet Rosita enggan mengatakannya secara gamblang. "Yang penting bisa bayar karyawan sekitar 100-200 orang dan bisa bayar pajak," ujar Rosita. (kompas)
Dibalik resep unik ini, penggagasnya adalah Rosita Doddy (55), pemilik katering Pangan Selaras. Bahkan, masakan buatannya ini digandrungi ibu-ibu pejabat. "Biasanya mereka pesan untuk arisan atau acara-acara lainnya," kata Rosita.
Padahal, usaha yang dirintis sejak tahun 1982 ini hanya berawal dari sekedar hobi dan tanpa modal. Semula, Rosita yang hobi masak ini kerap mendapat pesanan dari tetangganya. Biasanya, konsumen Rosita memberi uang terlebih dahulu saat memesan masakan.
Oleh Rosita, uang tersebut digunakan untuk belanja bahan baku, sedangkan keuntungan yang didapat disisihkan untuk membeli peralatan, seperti cetakan kue dan oven. "Lama-lama ngumpul banyak dan bisa mencoba beragam resep. Jadi, lebih banyak kreasi, banyak yang pesan," kata Rosita.
Kala itu, cara pemasarannya juga hanya dari mulut ke mulut. Semakin lama, usaha Rosita kian berkembang. Rosita yang lulusan Teknik Sipil Institute Teknik Sepuluh Nopember, Surabaya, ini, lantas bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Boga (APJI).
Dengan mengikuti organisasi, Rosita mengaku, banyak memperoleh wawasan mengenai cara pemasaran. Konsumennya kian bertambah dan perusahaannya mulai dikenal berbagai pihak, termasuk sejumlah departemen pemerintah.
Rosita juga diserahi tugas untuk program ketahanan pangan. Tugasnya adalah membuat beragam masakan dengan bahan dasar selain tepung terigu. Dia juga dituntut agar penampilan hasil masakannya menarik saat dihidangkan. Alhasil, Rosita kerap melakukan berbagai eksperimen untuk mengetahui karakter tepung.
Bila tepung terigu memiliki glutan yang membuat adonan menjadi berkembang, sejumlah tepung dari bahan dasar buah tidak memilikinya sehingga susah mengembang. "Jadi, harus diakali bagaimana agar tetap mengembang. Sedikit ada campurannya," tutur Rosita.
Selain itu, Pangan Selaras juga menyediakan makanan tradisional, seperti aneka bubur, kue lupis, dan serabi. Rosita juga menjual hasil masakannya di kafe yang dirintisnya, yakni Kafe Indosat, Jalan Medan Merdeka, Jakarta.
Untuk mi bendo misalnya dijual dengan harga sekitar Rp 10.000-Rp 15.000 per porsi, sedangkan untuk wafel dijual dengan harga sekitar Rp 10.000 per bungkus berisi delapan buah. Sayangnya, untuk masalah omzet Rosita enggan mengatakannya secara gamblang. "Yang penting bisa bayar karyawan sekitar 100-200 orang dan bisa bayar pajak," ujar Rosita. (kompas)
Dengan Teh Botol Membius Pelanggan Anda
cerita ini berawal dari kebutuhan kami akan keramik kamar mandi dan beberapa sanitary tools untuk keperluan renovasi rumah kami.
minggu siang (25/10) kemarin, saya dan istri pergi ke pusat penjualan keramik yang cukup terkenal di jakarta. toko pertama kami masuki, tapi tapi nggak ada satu menit langsung keluar lagi karena tidak ada yang menyapa kedatangan kami. semua karyawan sibuk dengan pekerjaan masing-masing. toko kedua pun bernasib sama. kali ini alasan kami adalah ketiadaan katalog untuk melihat2 motif2 keramik terbaru.
lain halnya dengan toko ketiga. kami disediakan beberapa katalog untuk memilih motif apa yang kami sukai. selain itu kami juga mendapatkan advise khusus dari karyawan, mengenai metode2 pemasangan keramik model terbaru. setelah ditanya mengenai apa saja yang kami butuhkan. setelah saya menyebutkan segala yang kami butuhkan, dan dirasa oleh pemilik toko sebagai transaksi yang "lumayan", tiba2 ada hal yang membuat saya dan istri klepek2. apa itu? teh botol! ya benar, "hanya" teh botol.
hanya dengan 2 botol teh dingin di tengah suasana toko yang puanas, bisa meluluhkan hati kami untuk membeli segala yang kami butuhkan di toko tersebut. terus terang, sebenarnya kami masih ingin melihat2 di
toko2 sebelahnya yang cukup banyak berjejer di lokasi tersebut. selain untuk melihat model lainnya, juga untuk membandingkan harga dengan toko lain. tapi, meninggalkan toko tersebut tanpa transaksi, setelah
menghabiskan 2 botol minuman kayaknya kok "kurang ajar" sekali ya??
dan transaksi pun tak terelakkan. kami "terbius" oleh kekuatan teh botol!
setelah membayar uang DP dan menerima nota, kami pun masih penasaran dengan toko2 sebelahnya. setelah melakukan survei terhadap beberapa toko, ternyata benar dugaan kami. harganya memang tidak berbeda dengan toko2 sebelahnya. bahkan di toko kami membeli tadi, harga sudah jauh berkurang karena terjadi proses tawar menawar. (kami mendapatkan patokan harga dari internet, jadi tidak khawatir kemahalan).
pengalaman kami di atas adalah pengalaman dari sisi konsumen. beberapa kasus serupa juga sering kami alami. seperti membeli komputer di mangga dua, kalah oleh aqua gelas, dan juga membeli mebel di kawasan
roxi juga terbius oleh aqua gelas. dari cerita kami di atas, didapatkan satu kata kunci: SERVICE..
Hermawan Kartajaya, seorang pakar marketing memberikan beberapa definisi kenapa perusahaan harus bisa menjadi service busines.
Pertama, service adalah solusi. Agar bisa menjadi service busines, perusahaan harus dapat meberikan solusi yang nyata bagi kebutuhan konsumen.
Kedua, service sebagai value enhancer, yaitu sebuah nilai yang harus diberikan terus-menerus kepada konsumen.
Ketiga, service sebagai memorable experience. Pengalaman yang tak terlupakan itu adalah nilai yang berupa emotional benefit yang kita tawarkan kepada konsumen.
Keempat, service adalah value added. Suatu service yang mampu memberikan nilai tambah secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
tertarik? monggo dipraktekan. .hanya dengan teh botol dingin bisa mendapatkan laba ribuan kali lipat..hehe. .
Sumber Milis TDA by miftachul choiri
minggu siang (25/10) kemarin, saya dan istri pergi ke pusat penjualan keramik yang cukup terkenal di jakarta. toko pertama kami masuki, tapi tapi nggak ada satu menit langsung keluar lagi karena tidak ada yang menyapa kedatangan kami. semua karyawan sibuk dengan pekerjaan masing-masing. toko kedua pun bernasib sama. kali ini alasan kami adalah ketiadaan katalog untuk melihat2 motif2 keramik terbaru.
lain halnya dengan toko ketiga. kami disediakan beberapa katalog untuk memilih motif apa yang kami sukai. selain itu kami juga mendapatkan advise khusus dari karyawan, mengenai metode2 pemasangan keramik model terbaru. setelah ditanya mengenai apa saja yang kami butuhkan. setelah saya menyebutkan segala yang kami butuhkan, dan dirasa oleh pemilik toko sebagai transaksi yang "lumayan", tiba2 ada hal yang membuat saya dan istri klepek2. apa itu? teh botol! ya benar, "hanya" teh botol.
hanya dengan 2 botol teh dingin di tengah suasana toko yang puanas, bisa meluluhkan hati kami untuk membeli segala yang kami butuhkan di toko tersebut. terus terang, sebenarnya kami masih ingin melihat2 di
toko2 sebelahnya yang cukup banyak berjejer di lokasi tersebut. selain untuk melihat model lainnya, juga untuk membandingkan harga dengan toko lain. tapi, meninggalkan toko tersebut tanpa transaksi, setelah
menghabiskan 2 botol minuman kayaknya kok "kurang ajar" sekali ya??
dan transaksi pun tak terelakkan. kami "terbius" oleh kekuatan teh botol!
setelah membayar uang DP dan menerima nota, kami pun masih penasaran dengan toko2 sebelahnya. setelah melakukan survei terhadap beberapa toko, ternyata benar dugaan kami. harganya memang tidak berbeda dengan toko2 sebelahnya. bahkan di toko kami membeli tadi, harga sudah jauh berkurang karena terjadi proses tawar menawar. (kami mendapatkan patokan harga dari internet, jadi tidak khawatir kemahalan).
pengalaman kami di atas adalah pengalaman dari sisi konsumen. beberapa kasus serupa juga sering kami alami. seperti membeli komputer di mangga dua, kalah oleh aqua gelas, dan juga membeli mebel di kawasan
roxi juga terbius oleh aqua gelas. dari cerita kami di atas, didapatkan satu kata kunci: SERVICE..
Hermawan Kartajaya, seorang pakar marketing memberikan beberapa definisi kenapa perusahaan harus bisa menjadi service busines.
Pertama, service adalah solusi. Agar bisa menjadi service busines, perusahaan harus dapat meberikan solusi yang nyata bagi kebutuhan konsumen.
Kedua, service sebagai value enhancer, yaitu sebuah nilai yang harus diberikan terus-menerus kepada konsumen.
Ketiga, service sebagai memorable experience. Pengalaman yang tak terlupakan itu adalah nilai yang berupa emotional benefit yang kita tawarkan kepada konsumen.
Keempat, service adalah value added. Suatu service yang mampu memberikan nilai tambah secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
tertarik? monggo dipraktekan. .hanya dengan teh botol dingin bisa mendapatkan laba ribuan kali lipat..hehe. .
Sumber Milis TDA by miftachul choiri
Pinjaman Konvensional VS Pinjamana Rekening Koran
Bila sebuah Bank atau lembaga keuangan atau teman sendiri menawarkan pinjaman kepada anda. Apa yang harus anda perhatikan dalam mengambil keputusan mengenai tawaran tersebut ?
Banyak pengusaha melihat faktor Bunga dan tempo pembayaran. Artinya semakin rendah bunga dan panjang tempo kreditnya maka tawaran pinjaman tersebut manarik untuk digunakan.
Tidak salah pendapat di atas. Namun hanya mengandalkan dua faktor tersebut tidaklah tepat. Satu faktor yang harus diperhatikan adalah cara mengangsur. Cara mengangsur ini yang sebenarnya sangat berpengaruh langsung terhadap kondisi keuangan anda.
Cara mengangsur Konvensional.
Cara mengangsur konvensioanl adalah angsuran yang dibayarkan setiap bulannya, yang terdiri dari dua pos yaitu cicilan pokok utang dan bunga. Pinjaman ini biasanya dikenakan oleh bank untuk pinjaman modal kerja dan pinjaman konsumtif.
Mari kita lihat efek angsuran konvensional ini pada laba rugi dan cash flow anda. Misalkan : Pak A meminjam di bank dengan bunga 12 % per tahun dengan suku bunga tetap. Dalam satu bulan Pak A harus membayar cicilan sebesar 2.000.000 untuk cicilan pokok dan bunga sebesar 500.000. Jadi selama satu bulan ada outcashflow yang keluar dari kantung pak A sebesar 2.500.000 rupiah.
Apa efeknya terhadap laba rugi ? Efeknya hanya tampak biaya bunga di sana.
misal :
Pendapatan penjualan 30.000.000
Harga Pokok Produksi 25.000.000
Laba kotor 5.000.000
Biaya tetap 2.000.000
Biaya variabel 1.000.000
Biaya bunga 500.000
Laba bersih 1.500.000
Nah bagaimana dengan posisi cashflow operasional usaha Pak A ?
Kas masuk
Penjualan 30.000.000
Kas Keluar
Beli material 25.000.000
Bayar pokok utang 2.000.000
Biaya tetap 2.000.000
Biaya variabel 1.000.000
Biaya bunga 500.000
Sisa cashflow - 500.000
dari simulasi sederhana di atas artinya usaha Pak A mengalami defsisit cash
flow sebesar 500.000 dalam bulan itu.
Cara angsur Rekening Koran ( R/K )
Rekening koran merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank kepada debitur. Kelebihan dari fasilitas pinjaman ini adalah bunga yang dikenakan hanya untuk berapa besar yang digunakan dari plafond kredit yang diberikan. Misalnya, anda diberikan plafond sebesar 100 juta, namun hanya digunakan sebesar 50 juta , maka bunga yang dikenakan hanya pada pinjaman sebesar 50 juta, bukan 100 juta.
Normalnya, anda pun perlu membayar cicilan pokok dan bunga dalam mengangsur. Namun bila kondisi keuangan belum memungkinkan, anda boleh membayar bunga nya saja.
Mari kita lihat simulasi sederhana untuk kasus Pak A di atas.
Apa efeknya terhdap Laba rugi ?
Tidak ada efek yang berbeda dengan penggunaan cara angsur konvensional.
Hasilnya sama.
Bagaimana dengan cashflow atau aliran kas operasional ?
Nah kalau yang ini jelas memiliki efek atau dampak yang berbeda dari cara
konvensional. Mari kita lihat
Kas masuk
Penjualan 30.000.000
Kas Keluar
Beli material 25.000.000
Biaya tetap 2.000.000
Biaya variabel 1.000.000
Biaya bunga 500.000
Sisa cashflow 1.500.000
Jika menggunakan cara konvensional, terdapat negatif cashflow sebesar 500ribu, maka dengan mengunakan fasilitas pinjaman R/K, cashflow menjadi positif. Kok bisa ? Bisa, Karena anda tidak wajib membayar pokok pinjaman. Anda hanya membayar bunganya saja, bila kondisi keuangan anda tidak memungkinkan.
Sekali lagi , jika ada penawaran pinjaman dari kreditur, saran saya perhatikan juga cara mengangsur. Pilihlah cara angsur seperti rekening koran. Cara ini cocok digunakan bagi anda yang baru saja memulai usaha.
Banyak pengusaha melihat faktor Bunga dan tempo pembayaran. Artinya semakin rendah bunga dan panjang tempo kreditnya maka tawaran pinjaman tersebut manarik untuk digunakan.
Tidak salah pendapat di atas. Namun hanya mengandalkan dua faktor tersebut tidaklah tepat. Satu faktor yang harus diperhatikan adalah cara mengangsur. Cara mengangsur ini yang sebenarnya sangat berpengaruh langsung terhadap kondisi keuangan anda.
Cara mengangsur Konvensional.
Cara mengangsur konvensioanl adalah angsuran yang dibayarkan setiap bulannya, yang terdiri dari dua pos yaitu cicilan pokok utang dan bunga. Pinjaman ini biasanya dikenakan oleh bank untuk pinjaman modal kerja dan pinjaman konsumtif.
Mari kita lihat efek angsuran konvensional ini pada laba rugi dan cash flow anda. Misalkan : Pak A meminjam di bank dengan bunga 12 % per tahun dengan suku bunga tetap. Dalam satu bulan Pak A harus membayar cicilan sebesar 2.000.000 untuk cicilan pokok dan bunga sebesar 500.000. Jadi selama satu bulan ada outcashflow yang keluar dari kantung pak A sebesar 2.500.000 rupiah.
Apa efeknya terhadap laba rugi ? Efeknya hanya tampak biaya bunga di sana.
misal :
Pendapatan penjualan 30.000.000
Harga Pokok Produksi 25.000.000
Laba kotor 5.000.000
Biaya tetap 2.000.000
Biaya variabel 1.000.000
Biaya bunga 500.000
Laba bersih 1.500.000
Nah bagaimana dengan posisi cashflow operasional usaha Pak A ?
Kas masuk
Penjualan 30.000.000
Kas Keluar
Beli material 25.000.000
Bayar pokok utang 2.000.000
Biaya tetap 2.000.000
Biaya variabel 1.000.000
Biaya bunga 500.000
Sisa cashflow - 500.000
dari simulasi sederhana di atas artinya usaha Pak A mengalami defsisit cash
flow sebesar 500.000 dalam bulan itu.
Cara angsur Rekening Koran ( R/K )
Rekening koran merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank kepada debitur. Kelebihan dari fasilitas pinjaman ini adalah bunga yang dikenakan hanya untuk berapa besar yang digunakan dari plafond kredit yang diberikan. Misalnya, anda diberikan plafond sebesar 100 juta, namun hanya digunakan sebesar 50 juta , maka bunga yang dikenakan hanya pada pinjaman sebesar 50 juta, bukan 100 juta.
Normalnya, anda pun perlu membayar cicilan pokok dan bunga dalam mengangsur. Namun bila kondisi keuangan belum memungkinkan, anda boleh membayar bunga nya saja.
Mari kita lihat simulasi sederhana untuk kasus Pak A di atas.
Apa efeknya terhdap Laba rugi ?
Tidak ada efek yang berbeda dengan penggunaan cara angsur konvensional.
Hasilnya sama.
Bagaimana dengan cashflow atau aliran kas operasional ?
Nah kalau yang ini jelas memiliki efek atau dampak yang berbeda dari cara
konvensional. Mari kita lihat
Kas masuk
Penjualan 30.000.000
Kas Keluar
Beli material 25.000.000
Biaya tetap 2.000.000
Biaya variabel 1.000.000
Biaya bunga 500.000
Sisa cashflow 1.500.000
Jika menggunakan cara konvensional, terdapat negatif cashflow sebesar 500ribu, maka dengan mengunakan fasilitas pinjaman R/K, cashflow menjadi positif. Kok bisa ? Bisa, Karena anda tidak wajib membayar pokok pinjaman. Anda hanya membayar bunganya saja, bila kondisi keuangan anda tidak memungkinkan.
Sekali lagi , jika ada penawaran pinjaman dari kreditur, saran saya perhatikan juga cara mengangsur. Pilihlah cara angsur seperti rekening koran. Cara ini cocok digunakan bagi anda yang baru saja memulai usaha.
Ilmu Dan Ketrampilan Bisnis
ADA banyak alasan mengapa kita memulai bisnis. Namun ada tiga alasan utama yang membuat kita mau memulai bisnis. Tiga alasan itu adalah Financial Freedom, Passive Income, dan More Time.
Financial Freedom,
kita memulai bisnis karena keinginan kita untuk terbebas dari masalah keuangan dan keterbatasan kemampuan keuangan. Kita ingin mampu memiliki segala sesuatu sesuai dengan keinginan, misalnya ingin membeli rumah bagus, kendaraan, atau baju bagus tanpa harus menunggu saat ada diskon. Atau ingin makan di restaurant favorit bersama keluarga dan bebas memilih makanan kesukaan tanpa harus melihat besaran angka yang ada di sebelah kanan menu yang kita inginkan.
Passive Income,
dengan memilili bisnis kita membayangkan akan memiliki penghasilan tanpa harus selalu bekerja untuk mendapatkannya. Kita ingin bisnis yang kita miliki mengirimkan uang secara terus menerus. Ingin memiliki pendapatan yang terus mengalir selagi kita berlibur, selagi kita bepergian, bahkan kalau perlu selagi kita tidur.
More Time,
hampir sebagian besar orang yang memulai bisnis membayangkan akan memiliki waktu yang lebih fleksibel. Tidak seperti ketika masih menjadi pekerja yang sangat terikat dengan aturan dan disiplin, harus masuk sesuai jam kerja lima hari dalam seminggu, bahkan kadang - kadang harus masuk di hari libur. Dengan memiliki bisnis sendiri kita berharap bisa berlibur kapan saja, mengantar dan menjemput anak ke sekolah, pulang kampung (buat saya sesuatu yang istimewa), atau mau melakukan apapun kapan saja tanpa harus izin sakit, izin ke ini, izin ke itu yang tidak menyenangkan sama sekali.
Setelah kita memulai berbisnis, hampir semua entrepreneurs yang saya jumpai dan termasuk saya tentunya pada awal - awal saya berbisnis, bukannya mendapatkan tiga hal di atas malah justru semakin jauh dari yang kita harapkan. Bukan Financial Freedom yang kita dapatkan malah semakin hari semakin banyak utang yang kita gali, bisnis seolah-olah tak pernah henti-hentinya membutuhkan tambahan modal.
Bulan lalu kita menyuntik dana, bulan ini tak terhindarkan lagi kita harus mencari utang kesana kemari untuk menutupi cash flow, kalau tidak kita tutupi maka karyawan tidak gajian, maka supplier tidak akan mengirimkan lagi barangnya kepada kita, dan begitulah terus tanpa ada hentinya sehingga hutang semakin dalam.
Passive Income? Kita sudah lupa lagi bahwa kita pernah membayangkan memiliki passive income dari bisnis, karena setiap hari kita selalu disibukkan dengan berbagai persoalan. Bulan lalu penjualan merosot sehingga bulan ini kita harus fokus untuk membenahi penjualan. Ketika penjualan mulai kita tangani dan membaik muncul masalah piutang yang membengkak sehingga cash flow kita terganggu. Besok, inventory kita yang terlalu tinggi dan macet di gudang, dan lagi- lagi cash flow selalu menjadi masalah.
Kita jadi frustasi karena tim kita sangat tergantung dengan kita, tidak bisa memutuskan sendiri, tidak ada inisiatif, harus selalu kita kejar-kejar, bahkan banyak perintah-perintah kita yang tidak berjalan atau tidak dijalankan. Bukannya passive income yang kita dapat tetapi very very very active income yang ada.
Setelah berbisnis, bukan More Time atau waktu berlebih yang kita dapatkan, kita bahkan sudah tidak bisa lagi pulang sore seperti ketika kita menjadi pegawai dulu. Sabtu dan minggu kadang kadang harus mengurusi bisnis, waktu untuk keluarga terganggu, libur menjadi barang mahal bagi kita. Ketika menjadi pegawai, kita senang kalau ada tanggal merah. Namun, setelah jadi entreprenuer justru sebaliknya, sebal kalau ada tanggal merah, karena yang lain libur kita tetap memikirkan pekerjaan sendirian.
Banyak entrepreneur yang kehilangan orientasi dalam berbisnis karena semakin peliknya situasi, semakin dalamnya permasalahan dan semakin kompleksnya proses bisnis yang dihadapi seiring dengan bertumbuhnya bisnis yang dimiliki. Umumnya entrepreneur memulai bisnis dengan bekal semangat dan mimpi besar, dan terus demikian semakin lama bisnisnya bertumbuh tanpa mengimbangi dirinya dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam berbisnis secara memadai.
Kalau kita lihat berbagai profesi yang ada dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, menjadi dokter, pengacara, dosen, guru, bahkan tukang kayu, tukang las, ataupun pengemudi, semuanya memerlukan bekal pengetahuan dan keterampilan. Pengemudi perlu pengetahuan tentang jalan-jalan, pengetahuan tentang kendaraan yang dibawanya, dan juga perlu keterampilan dalam mengemudi, menghadapi kemacetan, melewati jalan menanjak, dan memberhentikan kendaraannya dengan aman.
Demikian juga dengan entrepreneur, kita tidak dapat membangun bisnis sesuai dengan keinginan kita tanpa pengetahuan dan keterampilan, membangun bisnis yang menjadi mesin pencetak uang bagi kita, bisnis yang jalan tanpa setiap saat mengharuskan kehadiran kita, dan bisnis yang bisa mengantarkan kita meraih impian-impian kita.
Pengetahuan dan Keterampilan, itulah kuncinya. Menjadi entrepreneurs dituntut untuk selalu menuntut ilmu dan belajar, tidak hanya belajar dari pengalaman kita sendiri tetapi juga harus belajar dari pengalaman orang lain, dengan membaca buku, majalah, atau mencari mentor dari entrepreneur yang sudah berhasil membangun bisnis. Dengan pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki sebagai entreprenuer kita akan terhindar dari berbagai persoalan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Financial Freedom,
kita memulai bisnis karena keinginan kita untuk terbebas dari masalah keuangan dan keterbatasan kemampuan keuangan. Kita ingin mampu memiliki segala sesuatu sesuai dengan keinginan, misalnya ingin membeli rumah bagus, kendaraan, atau baju bagus tanpa harus menunggu saat ada diskon. Atau ingin makan di restaurant favorit bersama keluarga dan bebas memilih makanan kesukaan tanpa harus melihat besaran angka yang ada di sebelah kanan menu yang kita inginkan.
Passive Income,
dengan memilili bisnis kita membayangkan akan memiliki penghasilan tanpa harus selalu bekerja untuk mendapatkannya. Kita ingin bisnis yang kita miliki mengirimkan uang secara terus menerus. Ingin memiliki pendapatan yang terus mengalir selagi kita berlibur, selagi kita bepergian, bahkan kalau perlu selagi kita tidur.
More Time,
hampir sebagian besar orang yang memulai bisnis membayangkan akan memiliki waktu yang lebih fleksibel. Tidak seperti ketika masih menjadi pekerja yang sangat terikat dengan aturan dan disiplin, harus masuk sesuai jam kerja lima hari dalam seminggu, bahkan kadang - kadang harus masuk di hari libur. Dengan memiliki bisnis sendiri kita berharap bisa berlibur kapan saja, mengantar dan menjemput anak ke sekolah, pulang kampung (buat saya sesuatu yang istimewa), atau mau melakukan apapun kapan saja tanpa harus izin sakit, izin ke ini, izin ke itu yang tidak menyenangkan sama sekali.
Setelah kita memulai berbisnis, hampir semua entrepreneurs yang saya jumpai dan termasuk saya tentunya pada awal - awal saya berbisnis, bukannya mendapatkan tiga hal di atas malah justru semakin jauh dari yang kita harapkan. Bukan Financial Freedom yang kita dapatkan malah semakin hari semakin banyak utang yang kita gali, bisnis seolah-olah tak pernah henti-hentinya membutuhkan tambahan modal.
Bulan lalu kita menyuntik dana, bulan ini tak terhindarkan lagi kita harus mencari utang kesana kemari untuk menutupi cash flow, kalau tidak kita tutupi maka karyawan tidak gajian, maka supplier tidak akan mengirimkan lagi barangnya kepada kita, dan begitulah terus tanpa ada hentinya sehingga hutang semakin dalam.
Passive Income? Kita sudah lupa lagi bahwa kita pernah membayangkan memiliki passive income dari bisnis, karena setiap hari kita selalu disibukkan dengan berbagai persoalan. Bulan lalu penjualan merosot sehingga bulan ini kita harus fokus untuk membenahi penjualan. Ketika penjualan mulai kita tangani dan membaik muncul masalah piutang yang membengkak sehingga cash flow kita terganggu. Besok, inventory kita yang terlalu tinggi dan macet di gudang, dan lagi- lagi cash flow selalu menjadi masalah.
Kita jadi frustasi karena tim kita sangat tergantung dengan kita, tidak bisa memutuskan sendiri, tidak ada inisiatif, harus selalu kita kejar-kejar, bahkan banyak perintah-perintah kita yang tidak berjalan atau tidak dijalankan. Bukannya passive income yang kita dapat tetapi very very very active income yang ada.
Setelah berbisnis, bukan More Time atau waktu berlebih yang kita dapatkan, kita bahkan sudah tidak bisa lagi pulang sore seperti ketika kita menjadi pegawai dulu. Sabtu dan minggu kadang kadang harus mengurusi bisnis, waktu untuk keluarga terganggu, libur menjadi barang mahal bagi kita. Ketika menjadi pegawai, kita senang kalau ada tanggal merah. Namun, setelah jadi entreprenuer justru sebaliknya, sebal kalau ada tanggal merah, karena yang lain libur kita tetap memikirkan pekerjaan sendirian.
Banyak entrepreneur yang kehilangan orientasi dalam berbisnis karena semakin peliknya situasi, semakin dalamnya permasalahan dan semakin kompleksnya proses bisnis yang dihadapi seiring dengan bertumbuhnya bisnis yang dimiliki. Umumnya entrepreneur memulai bisnis dengan bekal semangat dan mimpi besar, dan terus demikian semakin lama bisnisnya bertumbuh tanpa mengimbangi dirinya dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam berbisnis secara memadai.
Kalau kita lihat berbagai profesi yang ada dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, menjadi dokter, pengacara, dosen, guru, bahkan tukang kayu, tukang las, ataupun pengemudi, semuanya memerlukan bekal pengetahuan dan keterampilan. Pengemudi perlu pengetahuan tentang jalan-jalan, pengetahuan tentang kendaraan yang dibawanya, dan juga perlu keterampilan dalam mengemudi, menghadapi kemacetan, melewati jalan menanjak, dan memberhentikan kendaraannya dengan aman.
Demikian juga dengan entrepreneur, kita tidak dapat membangun bisnis sesuai dengan keinginan kita tanpa pengetahuan dan keterampilan, membangun bisnis yang menjadi mesin pencetak uang bagi kita, bisnis yang jalan tanpa setiap saat mengharuskan kehadiran kita, dan bisnis yang bisa mengantarkan kita meraih impian-impian kita.
Pengetahuan dan Keterampilan, itulah kuncinya. Menjadi entrepreneurs dituntut untuk selalu menuntut ilmu dan belajar, tidak hanya belajar dari pengalaman kita sendiri tetapi juga harus belajar dari pengalaman orang lain, dengan membaca buku, majalah, atau mencari mentor dari entrepreneur yang sudah berhasil membangun bisnis. Dengan pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki sebagai entreprenuer kita akan terhindar dari berbagai persoalan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Jangan Takut Berbeda!
Sebagai manager HRD di sebuah perusahaan swasta, tahukah anda tugas apa yang membuat saya bosan setengah mati? Ya, kalau anda pernah bekerja di bagian HRD mungkin anda bisa menebaknya, yaitu membaca CV dan dokumen lamaran lainnya.
Bagaimana tidak bosan, satu lowongan kerja saja bisa mendatangkan ratusan pelamar kerja. Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, ketika perusahaan kami membuka 9 lowongan kerja. Tebaklah berapa jumlah dokumen lamaran yang sampai ke bagian HRD kami? 2452 dokumen!
Lalu apa yang harus kami lakukan dengan pelamar sebanyak itu? Memilih secara acak diantara dua ribu orang lebih? Terlalu riskan. Mengundang semuanya untuk wawancara? Terlalu makan waktu, manajemen senior hanya memberikan waktu 2 minggu.
Akhirnya seorang rekan mencetuskan sebuah ide yang (menurut saya) agak “jahat”, yaitu cukup dengan melihat CV mereka saja. Intinya adalah CV yang tidak menarik dan tidak sedap dipandang mata, langsung kami buang ke tong sampah. Wow, kejam sekali!
Tapi itulah yang kami lakukan mulai saat itu dan seterusnya, hanya menilai buku dari sampulnya. Yah, mau bagaimana lagi, kami sudah tidak tahu cara yang lebih baik. Lagi pula cara ini terbukti efektif dan efisien. Kami berhasil mendapatkan orang-orang berkualitas selama bertahun-tahun menerapkannya.
Sepanjang karir saya selama memeriksa dokumen lamaran, hanya ada tiga dokumen lamaran yang benar-benar saya ingat. Yang lainnya memang bagus, tapi yang tiga inilah yang paling unik dan berbeda (sehingga masih saya ingat sampai sekarang).
Yang pertama berupa sebuah brosur. Bukan brosur sembarangan dan yang biasanya dicetak hitam putih. Tapi sebuah brosur yang sangat bagus sekali, dengan kertas yang berkualitas dan dicetak full-color! Hebat, orang ini sungguh serius sekali.
Yang kedua hanya sebuah dokumen CV biasa. Yang membuatnya berbeda adalah CV ini dikirimkan dengan menggunakan jasa FedEx. Karena mengira itu dokumen penting, dokumen itu sampai ke meja saya dengan mulus dan langsung saya baca. Dalam hal merebut perhatian saya, CV ini telah mengalahkan ratusan CV yang lain.
Yang ketiga adalah CV yang menyertakan sebuah hyperlink ke sebuah situs pribadi. Yang sungguh mengagumkan adalah CV itu tidak berkata banyak selain membuat saya penasaran untuk mengunjungi situs tersebut. Dalam situs itu ada rekaman video singkat tentang mengapa saya harus memberinya pekerjaan. Inilah yang disebut berusaha ekstra untuk sebuah CV!
Kesimpulannya: Jangan takut untuk melawan arus. Lain kali anda menuliskan CV anda, buatlah yang berbeda dan unik. Jangan dengarkan suara dan ketakutan “orang yang biasa-biasa saja”. Jadilah berani untuk tampil beda, karena itulah yang akan memudahkan kami untuk mengingat anda dan menerima anda bekerja di perusahaan kami.
Bagaimana tidak bosan, satu lowongan kerja saja bisa mendatangkan ratusan pelamar kerja. Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, ketika perusahaan kami membuka 9 lowongan kerja. Tebaklah berapa jumlah dokumen lamaran yang sampai ke bagian HRD kami? 2452 dokumen!
Lalu apa yang harus kami lakukan dengan pelamar sebanyak itu? Memilih secara acak diantara dua ribu orang lebih? Terlalu riskan. Mengundang semuanya untuk wawancara? Terlalu makan waktu, manajemen senior hanya memberikan waktu 2 minggu.
Akhirnya seorang rekan mencetuskan sebuah ide yang (menurut saya) agak “jahat”, yaitu cukup dengan melihat CV mereka saja. Intinya adalah CV yang tidak menarik dan tidak sedap dipandang mata, langsung kami buang ke tong sampah. Wow, kejam sekali!
Tapi itulah yang kami lakukan mulai saat itu dan seterusnya, hanya menilai buku dari sampulnya. Yah, mau bagaimana lagi, kami sudah tidak tahu cara yang lebih baik. Lagi pula cara ini terbukti efektif dan efisien. Kami berhasil mendapatkan orang-orang berkualitas selama bertahun-tahun menerapkannya.
Sepanjang karir saya selama memeriksa dokumen lamaran, hanya ada tiga dokumen lamaran yang benar-benar saya ingat. Yang lainnya memang bagus, tapi yang tiga inilah yang paling unik dan berbeda (sehingga masih saya ingat sampai sekarang).
Yang pertama berupa sebuah brosur. Bukan brosur sembarangan dan yang biasanya dicetak hitam putih. Tapi sebuah brosur yang sangat bagus sekali, dengan kertas yang berkualitas dan dicetak full-color! Hebat, orang ini sungguh serius sekali.
Yang kedua hanya sebuah dokumen CV biasa. Yang membuatnya berbeda adalah CV ini dikirimkan dengan menggunakan jasa FedEx. Karena mengira itu dokumen penting, dokumen itu sampai ke meja saya dengan mulus dan langsung saya baca. Dalam hal merebut perhatian saya, CV ini telah mengalahkan ratusan CV yang lain.
Yang ketiga adalah CV yang menyertakan sebuah hyperlink ke sebuah situs pribadi. Yang sungguh mengagumkan adalah CV itu tidak berkata banyak selain membuat saya penasaran untuk mengunjungi situs tersebut. Dalam situs itu ada rekaman video singkat tentang mengapa saya harus memberinya pekerjaan. Inilah yang disebut berusaha ekstra untuk sebuah CV!
Kesimpulannya: Jangan takut untuk melawan arus. Lain kali anda menuliskan CV anda, buatlah yang berbeda dan unik. Jangan dengarkan suara dan ketakutan “orang yang biasa-biasa saja”. Jadilah berani untuk tampil beda, karena itulah yang akan memudahkan kami untuk mengingat anda dan menerima anda bekerja di perusahaan kami.
Preman Blok M Jadi Pengusaha di Melbourne!

Mantan Pengamen Jalanan dan Preman Blok M di tahun 1996 itu, kini sukses mengelola Restoran Blok M di Melbourne, Australia. Nama Blok M dipilih untuk mengenang masa lalunya yang kelam. Kalo pas lagi mampir di Melbourne, silakan sambangi warungnya yang terletak di Commercial Road, Prahran. Pak’E yang dulu bolak balik keluar penjara, pengedar narkoba, dan pencopet, menjalankan usaha restonya itu dengan bermodalkan semangat dan kerja keras. Selain memasak, ia juga kerap menghibur tamunya dengan menyanyikan lagu-lagu jalanan.
Waktu kita mampir ke sana, sederetan menu disajikan untuk menyambut kita. Menunyapun unik, lumayan buat menghibur kerinduan pada jajanan tanah air. Ada Gule Tikus Blok M, Nasi Goreng Wong Edan, Gudeg Mbah Maridjan, Ikan Bakar SMS (Sarana Menuju Selingkuh), Lontong ATM (Anak Tampang Mesum), Soto Gempa Bumi, dan minuman spesial Wedang Jahe Bakar.
Secara resto orang Australia, memang resto milik Pak E ini keliatan lebih kumuh. Konon katanya, petugas Higienitas dari Departemen Kesehatan Australia memerintahkan restoran ini untuk ditutup karena tidak memenuhi prosedur higienitas mereka. Namun saat mereka mencicipi tongseng kambing olahan Pak E, mereka sungguh terpesona dengan rasanya yang begitu ’mak nyuus’ kalo kata Pak Bondan. Dan yang mengejutkan, petugas tersebut keesokan harinya mengajak keluarganya makan di situ. Bahkan, saat anaknya ulang tahun, acaranya dirayakan restoran milik Pak’E.
Pak’E merasa bersyukur dengan kehidupannya sekarang. Selama sepekan resto ini menghasilkan lebih dari 7000 dollar Australia atau sekitar Rp49 juta. Resto ini juga menjadi langganan para pejabat, selebritis, dan tokoh-tokoh Indonesia apabila mereka sedang berkunjung ke Melbourne. Hal itu tampak dari foto-foto yang dipajang di seantero dinding restaurant. Jadi, benar kata orang bijak, jangan menyepelekan makanan. Lewat makanan, pak’E membangun kembali masa depannya.
Blog Archive
-
▼
2012
(265)
-
▼
June
(71)
- How To Grow Good Corn?
- Kode Untuk Smiley Pondok Cerita
- Panorama, The Best Hoax April Mop of All Time
- Hore!! Akhirnya Kaskus Punya Lagu Sendiri
- Hal Yang Tidak akan Pernah Bisa kita Ubah
- April Mop itu Apa sih?
- Apa Yang Bergerak Paling Cepat?
- Akulah Teman Sejatimu
- HD80606b lebih panas dari Planet Jupiter
- Asal Usul Julukan Pemain Seri A
- Kacang di dalam Toples
- Kloning Anjing Dengan sel Punca
- Which Wolf Wins??
- BRA Pengingat Wanita Jepang Untuk Nikah
- Bilangan Prima Terbesar 13 juta digit
- Mencari Pasangan yang Sempurna
- Friendship is Forgiven
- Mario Teguh - Bagaimana Doa itu Seharusnya?
- Mario Teguh - Mengapa Doa Belum Terkabulkan?
- Mario Teguh - Awalan Dan Tindakan Lebih
- Mario Teguh - Target
- Lelaki Super Gendut Kini Jadi Instruktur Fitness
- Mario Teguh - Pointer "Honesty"
- Mario Teguh - Arti Dari Kesalahan dan Kekeliruan
- Mario Teguh - Yang Anda Miliki
- Mario Teguh - Hiduplah Sesuai Dengan Rencana Tuhan
- Mario Teguh - Setiap Orang Adalah Orang Jujur
- Mario Teguh – MEASURED PATIENCE
- Mario Teguh - Engkau hanya semulia yang kau kerjakan
- Mario Teguh - Becoming Happy dan Successful
- Hal Yang Menghambat Orang Merancang Tujuan Hidupnya
- Belajar Bahasa Korea itu Asyik Lo
- Puppies For Sale
- Baju Robot Untuk Petani
- When To be Pratical
- Perkenalan Lewat Surat
- Museum Changsha Memamerkan Mayat Berumur 2000 Tahun
- Eye-Fi kartu Memori Fasilitas Wi-Fi
- Cinta Seorang Ibu Teresa
- IQ Orang Israel/Yahudi di atas rata-rata
- Simple Friend And Real Friend
- Batu Pertama Terbesar Di Alam Semesta
- Handphone Terbesar Di dunia
- Love is Magical
- Friendster Situs Pertemanan
- Bagaimana Orang "Rata-Rata" bisa Sukses?
- Iman , Damai , Cinta Dan Harapan...
- Greatest Treasure
- Puisi Cinta Seorang Akuntan
- Bodoh VS Pintar Ala Bob Sadino
- Impian seorang Pemandu pendaki gunung
- Pelangi Terbalik yang Unik
- Gurita Yang Unik Berkepala Manusia
- Alnect Komputer Mengadakan Blog Contect Review
- (GWR) Rekor Kuku 9 Meter kini Patah
- Menerima Apa Yang Pantas anda Dapatkan
- Learn From Geese
- Mengapa Harus Mengurangi Minuman Beralkohol?
- Sejarahwan Jepang Melakukan Seppuku
- Menengadah ke langit dan membuang ludah
- Balasan Surat Cinta Buat Sang Hacker
- Follow Your Dream, Friend!!!
- Aib Seorang Pendonor Sumsum Tulang Belakang
- Filsafat Tikus Dapat Membunuh Singa
- Solusi Mempertahankan Cinta Dalam Pernikahan
- Seberapa Beban Segelas Air?
- Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Dunia
- [Share] Menjadi - Melakukan - Mempunyai
- Peran Pak Tua yang Pemarah
- Kekerasan bukan solusi dalam mendidik anak
- Terima Kasih
-
▼
June
(71)
Labels
- Arsip (9)
- Artikel Menarik (92)
- Asal Usul (25)
- AutoBiografi (25)
- Believe It (47)
- Cerita Gokil (22)
- Cerita Lokal (76)
- Cerita Motivasi (126)
- Edukasi (45)
- Entrepreneur (10)
- Fenomena Alam (13)
- Financial (23)
- Health Life (21)
- Info Umum (37)
- Love an Family (18)
- Mario Teguh (28)
- Motivation Stories (33)
- Quote's (6)
- Sharing Tips (27)
- Sorotan (31)
- Teknologi (21)
- Tips and Trik (20)
- Tokoh (10)
- World Records (20)
Copyright (c) 2010 Aiditya Ananda and Powered by Blogger.